ABSTRAK
Kulit batang
delima putih dalam pengobatan tradisional digunakan sebagai obat batuk yang
memiliki khasiat meluruhkan dahak, diare, disentri amuba, meluruhkan haid dan
anthelmintik.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas anthelmintik dari kulit batang
delima putih (Granati cortex). Dan
untuk mengetahui bahwa ekstrak infusa dan maserasi kulit batang delima putih (Granati cortex) dalam penelitian ini
manakah yang menghasilkan aktivitas anthelmintik terhadap Ascaris lumbricoides Suiss.
Lama hidup
cacing dapat diketahui melalui percobaan pendahuluan dengan perlakuan
menggunakan garam fisiologis, sedangkan untuk mengetahui efek antelmintik,
cacing diberi perlakuan dengan infuse dan maserat kulit batang delima putih
dengan berbagai konsentrasi dan sebagai pembanding digunakan piperazin sitrat.
Pemilihan kelompok dilakukan secara acak tanpa membedakan jenis kelamin.
Masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 5 ekor cacing dan diamati tiap
jam dengan waktu maksimal pengamatan 24 jam. Setiap perlakuan diulang empat
kali, hasilnya dianalisa dan diuji dengan anava satu jalan dan dilanjutkan
dengan uji Student Newman Keuls.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa infuse dan maserat kulit batang delima putih memiliki
efek antelmintik terhadap Ascaris
lumbricoides Suiss secara in vitro,
ditunjukkan dengan adanya kematian 100% pada infuse kulit batang delima putih
konsentrasi 60% maserat kulit batang delima putih konsentrasi 60% dan piperazin
sitrat 1%,2%,3%, 4%. Hasil analisa stastik satu jalan menunjukkan tidak ada
beda yang berarti antara infus dan maserat kulit batang delima putih.
Hub: 081228600900
e-mail: priyanto_apt@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar